Pemakaian antibiotik untuk amandel. Efektifkah?

Saat ini radang amandel menjadi suatu penyakit musiman yang sering terjadi pada anak 3-10 tahun. Umumnya penggunaan antibiotik cukup dominan untuk mengatasi radang amandel. Dari beberapa kasus, penggunaan antibiotik untuk mengatasi radang amandel kurang efektif. Karena pada amandel terdapat banyak kantong-kantong yang disebut kripte. Kripte ini dilapisi oleh kulit yang tebal.

 

Penggunaan antibiotik sangat beragam, maka sejumlah bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik. Mereka tidak lagi dapat diatasi dengan obat konvensional, seperti antibiotik berspektrum luas. Inilah yang mengakibatkan umumnya terjadi peningkatan dosis antibiotik, dan degradasi daya tahan tubuh  Di sejumlah kasus, pasien gagal mengkonsumsi antibiotik secara tepat. Hal itu di antaranya dapat mempengaruhi bakteri usus dan memicu diare di sejumlah orang. Antibiotik berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri dan tidak cocok untuk infeksi olah virus.

 

Lamandel untuk radang amandel

Lamandel cukup efektif untuk meredakan radang amandel. Dengan bentuk larutan berupa cairan yang diminum, zat aktif dalam lamandel dapat langsung melewati area yang sedang meradang. Sehingga proses pengobatan langsung dimulai. Dalam penggunaan antibiotik, harus dicerna dulu untuk kemudian dialirkan ke tubuh. Lamandel lebih fokus untuk meredakan peradangan dan meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh dapat secara alami mengobati dari dalam. Manusia telah diciptakan secara sempurna, termasuk kemampuan untuk menghadapi penyakit. Antibiotik berkecenderungan membunuh, dan tidak mustahil zat aktif mengakibatkan resistensi dan menurunnya kemampuan tubuh. 

 

Antibiotik dapat digunakan untuk mengatasi radang amandel yang secara pasti telah diketahui penyebabnya adalah bakteri. Penggunaan antibiotik juga harus diawasi secara ketat, mulai dari pemilihan jenisnya, dosis, hingga jangka waktu penggunaannya. Jika tidak sesuai, penggunaan antibiotik akan sia-sia dan lebih cenderung berdampak negatif pada tubuh.