lamandel's Fan Box

lamandel on Facebook

Tanya - Jawab Lamandel

1. Apa yang dimaksud dengan amandel dan penyakit amandel?
Amandel dalam bahasa kedokteran adalah tonsil, merupakan salah satu pertahanan tubuh yang tugasnya menyaring kuman masuk ke dlm tubuh terletak di kanan kiri tenggorokan bagian atas............................
2. Bagaimana mengenali penyakit radang amandel ?
3. Apakah Lamandel itu ?
4. Bagaimana bentuknya dan cara konsumsinya?
5. Apa bahan Lamandel dan bagaimana kemasan yang tersedia?
6. Berapa lama konsumsi Lamandel ?
7. Bagaimana kalau amandel sudah besar, apakah bisa mengecil ?
8. Bagaimana dengan operasi amandel ?
9. Dimana saya mendapatkan lamandel ?

detail klik disini

Rabu, 30 Januari 2008

Update Agen Baru Januari 2008

Dapatkan produk LAMANDEL di agen terdekat :

 

Pondok Bambu Jakarta Timur

Apt. Indah Sehat

Jl. Kejaksaan no 65

(depan pasar Inpres Pondok Bambu)

 

Duren Sawit – Jakarta Timur

Ibu Nansi

Jl. H. Sidin 2 Rt3/rw7 no 181

Telp. 021-32178272 Jakarta Timur

 

Lenteng Agung – Jakarta Selatan

Ibu Yomi

Jl. Lenteng Agung Gg. Turi RT14/3 no 17

(Dekat Kantor Kelurahan Lenteng Agung)

Telp. 021-78880780 / 021-32571126

 

Karet - Jakarta Pusat

Bpk. Santoso (Wartel Sanria)

Jl. Karet Pasar Baru Barat 7 no 19 A

Karet – Tengsin RT09/02

(Dekat Menara Batavia)

021-92754489 / 021-98213333

 

Babelan – Bekasi

Ibu Indah Yuli

Kav. Bumi Kahuripan Blok B IV RT04/01

Ujung Harapan – Babelan

021-70167284

 

Ciamis – Tasikmalaya

Bpk. Ade Tohari

Mandalika Rt02/09 no. 29

Cikoneng Ciamis

0265 7001297

 

Purwokerto

Bpk. FX Kartono

Jl. Brigjen Encung – Kalisari

Perum Griya Satria Indah 2

Blok N / no. 12 Purwokerto

081328734994 

 

=====================================

Dapatkan peluang keuntungan 25-40%

dengan menjadi Agen Lamandel

Hub. kami untuk info lebih lanjut

 

Info keagenan : 021 - 92620320 / 021 - 32178272

=====================================

Senin, 07 Januari 2008

Apakah radang amandel itu ?

Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan kerongkongan, oleh karena itu tidak jarang tonsil mengalami peradangan. Peradangan pada tonsil disebut dengan tonsilitis, penyakit ini merupakan salah satu gangguan THT (Telinga Hidung & Tenggorokan). Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Sedangkan radang amandel/tonsil yang kronis terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama.

Radang amandel/tonsil (tonsilitis) disebabkan oleh infeksi bakteri kelompok A streptokokus beta hemolitik, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri jenis lain atau oleh infeksi virus. Pada radang amandel yang akut biasanya dimulai dengan gejala sakit tenggorokan yang ringan hingga menjadi parah, sakit saat menelan makanan, kadang-kadang muntah. Tonsilitis dapat menyebabkan amandel menjadi bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh badan, kedinginan, sakit kepala, dan sakit pada telinga. Kelenjar getah bening melemah di dalam daerah submandibuler. Bagian belakang tenggorokan akan terasa mengerut sehingga sukar menelan.

Pada tonsilitis kronis dapat mengakibatkan kekambuhan sakit tenggorokan dan keluar nanah pada lekukan tonsil. Serangan terjadi secara berulang-ulang, tonsil kelihatan membesar, merah, dan terjadi abses (berbintik-bintik nanah berwarna putih kekuning-kuningan). Pembesaran tonsil/amandel bisa sangat besar sehingga tonsil kiri dan kanan saling bertemu dan dapat mengganggu jalan pernapasan.

Peradangan tonsil yang akut ataupun pembengkakan tonsil yang tidak terlalu besar dan tidak menghalangi jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi tidak perlu dilakukan pembedahan/operasi, karena tonsil yang terbuat dari jaringan getah bening dapat berfungsi mencegah tubuh agar tidak terkena penyakit yang berhubungan dengan infeksi.

Untuk perawatan dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :

  • Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam.
  • Jangan minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
  • Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
  • Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
  • Istirahat yang cukup.

Sumber : Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

 

Operasi Amandel Tidak Selalu Diperlukan

Salah satu infeksi pada daerah mulut yang sering terjadi pada anak-anak adalah tonsilitis atau yang sering disebut dengan pembengkakan amandel. Dan untuk mengatasinya, sering dilakukan tonsilektomi (operasi pengangkatan amandel).

Tapi penelitian yang terbaru di British Medical Journal, mengatakan bahwa operasi pengangkatan amandel tidak lebih baik daripada hanya melakukan pengawasan saja, tanpa operasi, pada anak dengan infeksi tenggorakan sedang atau masalah gangguan nafas ringan yang disebabkan oleh karena pembesaran amandel atau kelenjar adenoid.

Dari 150 anak yang menjalani operasi tonsilektomi, enam minggu pertama terjadi pengurangan demam dan infeksi dengan gejala ringan, dibandingkan dengan 150 anak lainnya yang tidak melakukan tonsilektomi. Tapi setelah 18 bulan kemudian, tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok anak yang menjalani tonsilektomi dengan kelompok anak yang tidak menjalani tonsilektomi.

Di Amerika Serikat, pasien yang melakukan tonsilektomi telah menurun dalam 3 dekade terakhir. Dari 1 juta orang pertahun di tahun 1970, kini menjadi 250.000 orang pertahun.

Walaupun anak tidak melakukan tonsilektomi, sebaiknya orangtua tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat obat. Biasanya anak akan diberikan obat penghilang nyeri (analgesik) atau obat anti peradangan bila anak mengalami nyeri dan demam. Orangtua juga harus mengawasi anak untuk mencegah terjadi infeksi yang lebih berat dan gejala penyumbatan saluran nafas.

Pada beberapa keadaan, diperlukan operasi juga. Seperti pada kasus anak dengan henti nafas sejenak pada saat tidur. Kelenjar tonsil dan adenoid yang begitu membesar sehingga akan mengganggu anak saat tidur. Gejalanya, anak tidur dengan mendengkur yang keras dan sering terbangun pada saat tidurnya.

Selain itu, dapat juga dilihat dari frekuensi dan beratnya infeksi. Misalnya infeksi yang terjadi 6 kali dalam satu tahun saja atau 3-4 tahun setiap tahunnya selama setidaknya tiga tahun.